NAMA :
DEPI MUSTIKA SARI
KELAS :
3TB03
NPM :
21315703
Kuil Tanah Buddha
(BULGUKSA)
Kuil Bulguk
didirikan pada tahun 751 pada masa pemerintahan Gyeongdeok dari Kerajaan Silla dan pembangunanya
dikonstruksikan oleh perdana menteri Kim Daeseong.
Pembangunannya selesai pada tahun 774, setelah kematian Kim dan dinamakan
Bulguksa. Kuil Bulguk direnovasi pada zaman Goryeo dan awal Dinasti
Joseon. Tapi pada masa Invasi Jepang tahun 1592-1598 dan terjadi kehancuran.
Rekonstruksi kembali dilakukan sebanyak 40 kali antara tahun 1604 sampai tahun
1805. Renovasi juga dilakukan pada zaman penjajahan Jepang, namun beberapa buah
harta kuil dikabarkan lenyap.
Renovasi
setelah Perang Dunia
II dan Perang Korea dilaksanakan pada tahun 1966. Barulah
antara tahun 1969 dan 1973, almarhum Presiden Park Chung
Hee memulai upaya
restorasi dan perbaikan besar-besaran hingga strukturnya menjadi seperti yang
sekarang ini. Bagian-bagian pagoda batu dikembalikan bentuknya seperti
sediakala.
Kuil Bulguk
berada di kaki Gunung Toham dan saat ini menjadi kuil utama distrik ke-11 dari
Sekte Jogye.
Meskipun hampir semua bangunan di
Bulguksa adalah hasil rekonstruksi, pondasi dan pagoda bersejarahnya masih
asli.
Bagian-bagian kuil
Bulguksa :
1. Daeungjeon (Aula
Pencerahan Agung) → yaitu tempat menyimpan patung Buddha Shakyamuni yang
melambangkan dunia yang fana.
2. Geuknakjeon (Aula
Kebahagiaan Tertinggi) → yaitu tempat untuk menyimpan patung Buddha Amitabha yang
melambangkan dunia kebahagiaan tertinggi setelah kematian.
3. Birojeon (Aula Buddha
Wairocana) → yaitu tempat untuk menyimpan patung Buddha Wairocana yang
melambangkan kebenaranyang mutlak.
4. Gwaneumjeon (Aula Dewi
Kwan-Im) → tempat untuk menyimpan patung Bodhisattva Avalokiteshvara yang
melambangkanrasa belas kasih dan
pengobatan.
Kompleks kuil ini dimasuki dengan
sebuah tangga dan jembatan. Tangga ini memiliki kemiringan 45 derajat dan total
33 anak tangga, yang mewakili 33 langkah pencerahan. Kuil ini kemungkinan besar
dibangun tahun 750 selama pemerintahan Raja Gyeongdeok. Jembatan lengkung
dibawah tangga menggambarkan jembatan lengkung gaya Silla.
Pada Aula Pencerahan Agung terdapat 2 pagoda. Kedua
pagoda ini merupakan harta nasional – Seokgatap adalah harta nasional #20 dan
Dabotop harta nasional #21.
Didesain oleh maestro legendaries
Asadal di abad ke-8 dan menjadi pasangan yang saling melengkapi. Komplesitas
dari Dabotop diimbangi dengan kesederhanaan Seokgatap dan keduanya dikatakan
sebagai mainfestasi dari perenungan simultan Buddha dan pelepasan dari
keduniawian.
Di belakang aula utama terdapat aula
meditasi Museoljeon (무설전, Aula Tanpa Kata), dinamakan atas keyakinan
bahwa ajaran Buddha tidak dapat diajarkan hanya dengan sekedar kata-kata saja.
Aula ini merupakan salah satu bangunan tertua dalam kompleks kuil ini dan
kemungkinan didirikan tahun 670.
Gwaneumjeon (관음전,
Altar Avalokitesvara) memiliki patung Avalokitesvara, Bodhisattva Cinta Kasih
Sempurna, dan berdiri di puncak tertinggi kompleks ini.
Birojeon (비로전,
Aula Buddha Vairocana), yang berada di bawah Gwaneumjeon, memiliki sebuah
patung Vairocana, yang merupakan harta nasional #26.
Geuknakjeon (Aula Berkah Utama, 극락전),
terletak dekat halaman utama, dan memiliki patung Buddha perunggu yang
merupakan harta nasional #27.
HAL UNIK UNTUK
MENJAGA GUA SEOKGURAM
Sebab utama bentuk asli Gua Seokguram tetap terjaga selama lebih
dari 1.200 tahun adalah pengaturan kelembaban dan ventilasi ruangan yang alami.
Para arsitek Silla mengalirkan air dingin di lantai ruang batu agar kelembaban
di dalam ruangan dapat diturunkan. Rancangan teknik arsitektur ini menunjukkan
kearifan bangsa Silla dalam menjaga Seokguram dari fenomena pelapukan.
KEINDAHAN
& KESEIMBANGAN TATA RUANG DI GUA SEOKGURAM
Seokguram dibangun berdasarkan perhitungan matematis dan dengan
rancangan yang sempurna menggunakan ukuran satuan jarak 12 dangcheok (1 dangcheok
= 29,7㎝). Ruangan utama Seokguram
berbentuk lingkaran dengan radius 12 dangcheok. Posisi orang yang beribadah
terletak sejauh dua kali lipat dari jarak 12 dangcheok. Posisi itu sangat ideal
bagi orang yang beribadah untuk melihat patung Buddha. Rasio pembagian patung
Buddha untuk wajah, dada, bahu, dan lutut adalah 1:2:3:4 demi menghasilkan
keindahan optimal.
REFRENSI :
1.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuil_Bulguk
2.
https://shambhalaguardian.wordpress.com/2010/12/01/bulguksa-kuil-tanah-buddha/
3.
https://kumparan.com/korea-chobo/mengintip-keindahan-kuil-bulguksa-di-korea-selatan
4.
http://world.kbs.co.kr/special/unesco/contents/excellent/e1.htm?lang=i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar