Senin, 09 Januari 2017

KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN

NAMA     : DEPI MUSTIKA SARI
KELAS    : 2TB03

NPM      : 21315703





   A. Definisi Kota Yang Berwawasan Lingkungan
Berdasarkan UU no. 23 tahun 1997, pembangunan berwawasan lingkungan di lakukan di segala bidang bukan hanya sesaat saja tapi dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan ini harus memperhatikan kelestarian dan kesehatan lingkungan, baik di lingkungan perumahan, industri, pertanian, perkantoran, dan lainnya.
Pola pembangunan perkotaan yang berwawasan lingkungan ialah konsep yang harus ditempuh melalui proses jangka panjang. Sebab kota merupakan arena kegiatan manusia yang serba kompleks melibatkan berbagai aspek ativitas. Baik aspek manusianya, sumber daya alam dan buatan manusia. Oleh karenanya, pembangunan perkotaan dampak lingkungan yang ditimbulkan merusak ekosistem perkotaan.





   B. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Kota Berwawasan Lingkungan
1.   Aspek Ekonomi : pembangunan harus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,
2.  Aspek Sosial : pembangunan di tingkat masyarakat harus memperhatikan kesehatan lingkungan dan masyarakat
3.  Aspek Lingkungan : pembangunan harus selalu memikirkan kelestarian lingkungan dan menjauhkan kerusakan lingkungan dan pencemaran.




   C. Ciri pembangunan berwawasan lingkungan :
1.   Pembangunan yang dilaksanakan mampu meminimalkan kerusakan dan pecemaran lingkungan.
2.  Pembangunan yang dilaksanakan memerhatikan antara lingkungan fisik dan lingkungan emosi.
3.  Pembangunan yang dilaksanakan mampu mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara efektif, efisien, dan bijaksana.
4.  Pembangunan yang dilaksanakan mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan serta memerhatikan moral atau nilai-nilai adat yang dianut dalam masyarakat.
5.  Pembangunan yang dilakukan harus memiliki sifat-sifat fundamental dan ideal serta berjangka pendek dan panjang.
6.  Pembangunan yang dilaksanakan mampu memerluas lapangan dan kesempatan kerja.
7.  Pembangunan yang dilaksanakan harus mampu melakukan pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan rakyat.
8.  Pembangunan yang dilakukan harus mampu melakukan pemerataan atau keseimbangan kesejahteraan hidup antara golongan dan antardaerah.
9.  Pembangunan yang dilaksanakan dalam tingkat laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi.
10.Pembangunan yang dilakukan harus berpedoman untuk selalu mempertahankan stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan nasional.




   D. Contoh Kota Yang Berwawasan Lingkungan

   Contoh kota yang saya pilih yaitu Calgary, Kanada, Kota ini merupakan kota industri minyak dan gas paling bersih di dunia

Tahun 2013, Huffington Post menyatakan keraguannya atas survei-survei yang menyebutkan bahwa Kota Calgary, Kanada adalah kota terbersih di dunia. Alasannya sederhana, kota ini adalah pusat industri minyak dan gas di Kanada. Media ini menuliskan bahwa kota industri di provinsi Alberta ini bertanggungjawab atas 22% emisi gas rumah kaca industri yang terjadi di Kanada tahun 2011.
Rupanya, sejak saat itu Calgary berbenah. Tahun-tahun selanjutnya, Calgary membuat langkah besar dalam hal sanitasi dan inisiatif lingkungan, yang tercermin dari sungai-sungai dan jalanan yang kian bersih. Denda seribu dollar siap menanti penduduk yang menjatuhkan puntung rokok atau membuang sampah dari jendela mobil. Peraturan ini berdampak positif untuk kota berpenduduk .
Yang terbaru pada tahun 2014, Mercer Global Financial merilis daftar 10 Kota Terbersih di Dunia, dan Calgary berada di puncak daftar. Diikuti Adelaide (Australia), Honolulu (AS), Minneapolis (AS) dan Kobe (Jepang). Studi Mercer tersebut didasari oleh 5 faktor kebersihan: ketersediaan dan kelayakan (minum) air, pembuangan limbah, kualitas sistem pembuangan, polusi udara, dan kemacetan lalu-lintas.
Kondisi lingkungan Calgary hari ini tidak lepas dari beberapa hal:
1.   Program ‘Too Good To Waste’ dari Provinsi Alberta, sebuah program yang bertujuan untuk mengurangi limbah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir.
2.  Pemerintah Provinsi Alberta juga fokus di bidang kesehatan dan kesejahteraan. Sebagai contoh, pajak pendapatan pribadi dan pajak warisan di Alberta merupakan yang paling rendah di Kanada, Seluruh penduduk di provinsi ini berhak atas asuransi kesehatan yang dibayarkan pemerintah sejak Januari 2009. Keuntungan lain, Alberta adalah satu-satunya provinsi yang tidak memungut pajak penjualan
3.  Selain itu juga ada Badan amal Green Calgary gencar mempromosikan ‘a greener lifestyle’ untuk penduduk. Organisasi yang sudah beroperasi sejak 1978 ini terus berupaya memberdayakan penduduk untuk menciptakan rumah yang sehat bagi masyarakat melalui pendidikan lingkungan, produk dan layanan.

Data tahun 2014 menunjukkan populasi di kota ini sebesar 1.195.194 jiwa dengan jumlah tempat tinggal sebanyak 478.223. Walikota Calgary saat ini, Naheed Kurban Nenshi adalah muslim pertama yang menjadi walikota di Kanada. Dia menjabat sejak 2010 dan terpilih kembali pada 2013.



    v Refrensi

ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN / GREEN ARCHITECTURE

NAMA     : DEPI MUSTIKA SARI
KELAS    : 2TB03

NPM      : 21315703



   A. Pengertian Arsitektur Ramah Lingkungan

Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.
Green architecture mencakup keselarasan antara manusia danlingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain seperti waktu,lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai arsitektur yangberwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkunganglobal alami
Bangunan hijau (Green Building) dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami dengan:
         1.   Menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien
         2.  Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan
         3.  Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan





   B. Aspek Pedoman didalam Arsitektur Ramah Lingkungan
Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building 
      1.   Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
      2.  Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
      3.  Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
      4.  Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
      5.  Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
     6.  Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management /       BEM)





   C.  Penerapan aspek Green Building dari segi design bangunan

   1.   Bentuk dan Orientasi Bagunan
Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.

   2.  Shading & Reflektor
Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelfditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.

   3.  Sistem Penerangan
Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

   4.  Water Recycling System
Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.


Ada juga konsep pembangunan Green Building yang memiliki beberapa aspek utama green building antara lain :
   1.   Material
Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
   2.  Energi
Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
   3.  Air
Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
   4.  Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.


   D. Manfaat  Pembangunan Green Building 

       1.   Manfaat Lingkungan
Ø  Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
Ø  Memperbaiki kualitas udara
Ø  Memperbaiki kualitas air
Ø  Mereduksi limbah

      2.  Manfaat Ekonomi
Ø  Mereduksi biaya operasional
Ø  Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
Ø  Meningkatkan produktivitas penghuni
Ø  Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi

      3.  Manfaat Sosial
Ø  Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
Ø  Meningkatkan kualitas estetika
Ø  Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal



   E. Contoh Pengaplikasian Arsitektur Ramah Lingkungan

  Saya mengambil sebuah contoh “The  cyrstal island” yaitu sebuah gedung terbesar di dunia yang ramah lingkungan dari Moskow. Crystal Island, Menjadi Gedung Terbesar di Jagad Gedung yang menyerupai kubah gunung berapi yang mengerucut ke atas ini akan dibangun setinggi 1.500 kaki atau 458 meter dan luas lantai mencapai 26,9 juta kaki2 atau 2,5 juta m2. Karena luasnya, Crystal Island bisa menampung  sekitar 30 ribu orang. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai US$ 4 miliar dengan waktu penyelesaian lima tahun.

 Gedung Terbesar di Dunia yang Ramah Lingkungan Bagian dalamnya dibangun lebih dari 1 juta m2 untuk menjadikannya seolah-olah sebuah bangunan yang melayang dengan dilapisi oleh mega baja berbentuk segitiga. Bentuk terasering ini menciptakan serangkaian taman musim dingin, yang membentuk suatu lapisan kedua untuk bernapas dan penyangga bangunan utama, melindungi ruang interior dari cuaca ekstrem.
Gedung juga dilengkapi sebuah fasad internal dengan gaya museum untuk privasi penghuninya. Kelebihan lainnya, proyek kota mandiri ini akan memiliki manajemen energi hijau sebagai basisnya. Crystal Island akan menghasilkan energi karbon rendah, karena energi disupai dari listrik tenaga matahari (panel surya) dan turbin angin. Sedangkan bagian tengahnya dibuat atrium yang luas untuk mengatur suhu udara di dalamnya agar tetap nyaman selama cuaca ekstrim, seperti saat musim panas dan musim dingin di Rusia.
Perbandingan Crystal Island dengan Beberapa Gedung Tinggi Dunia Panel surya pada geometri yang dinamis di bingkai struktur bagian luar bangunan memungkinkan cahaya matahari menembus jauh ke dalam untuk memodifikasi panas lingkungan internal.  Panel surya akan tertutup di musim dingin untuk kehangatan ekstra dan dibuka di musim panas untuk memungkinkan ventilasi alami masuk. Pengelolaan energi adalah inti dari desain Crystal Island, dengan tambahan lahan terbarukan dan generasi energi karbon beremisi rendah.
Menurut Foster + Partners, bangunan tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas untuk seni dan budaya, pameran dan pertunjukkan yang dirancang dengan dinamis dan fasilitas publik bisa digunakan nyaman sepanjang hari. Lebih 3 ribu  kamar hotel dan 900 apartemen dengan layanan lengkap, kantor, dan toko juga disediakan. Penghuninya dapat bekerja dan tinggal di dalam kawasan tersebut, serta memiliki akses ke berbagai sudut bangunan sangat mudah dengan berjalan kaki, termasuk sekolah internasional untuk 500 siswa.
“Bangunan mixed use ini memberikan sebuah contoh bangunan dengan keseimbangan energi, sementara luasnya memperkuat aspek ekonomi dan kegiatan sosial penghuninya,” ungkap Foster + Partners, seperti dikutip ruanghati.com dari metaefficient.com. Bangunan anggun berbentuk spiral tersebut juga memberikan pemandangan langsung ke sebuah taman yang indah. Skema bangunan tampak berintegrasi dengan landscape taman bermain, yang menyediakan berbagai aktivitas sepanjang tahun, termasuk cross country dan ice skating ski di musim dingin. (Investor)







   v Refrensi

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE ARCHITECTURE)

NAMA     : DEPI MUSTIKA SARI
KELAS    : 2TB03
NPM      : 21315703







   A. Pengertian Arsitektur berkelanjutan menurut beberapa sumber

1.   Pengertian Arsitektur yang berkelanjutan yang pertama, dikutip dari buku James Steele Suistainable Architecture, adalah ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.”
2.  Sustainable architecture atau dalam bahasa Indonesianya adalah arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur [ref. 1]. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global [ref 6], sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut. (http://astudioarchitect.com/2008/09/sustainable-architecture-arsitektur.html)
3.  Arsitektur berkelanjutan adalah istilah umum yang menggambarkan teknik desain sadar lingkungan di bidang arsitektur . Arsitektur berkelanjutan dibingkai oleh diskusi yang lebih besar dari keberlanjutan dan isu-isu ekonomi dan politik yang mendesak dari dunia kita. Dalam konteks luas, arsitektur berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan negatif dari bangunan dengan meningkatkan efisiensi dan moderasi dalam penggunaan bahan, energi, dan ruang pengembangan. Ide keberlanjutan, atau desain ekologis , adalah untuk memastikan bahwa tindakan kita dan keputusan hari ini tidak menghambat kesempatan generasi mendatang. Istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah energi dan pendekatan ekologis sadar dengan desain lingkungan binaan.(http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_architecture).
4.  Menurut Brundtland dari PBB (1987), sustainable development adalah suatu proses pembangunan baik itu berupa lahan, kota, bisnis, masyarakat dan sebagainya, yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Dalam mencapai pembangunan berkelanjutan terdapat salah satu factor yang harus dihadapi yaitu bagaimana memperbaki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan social.
5.  Berdasarkan laporan PBB, KTT Dunia 2005. Pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling bergantung dan memperkuat.
6.  Dalam majalah Sustainable Construction dijelaskan, sustainable evelopment mencakup semua segi kehidupan, mulai dari kebijakan politik pemerintah, strategi bisnis, sampai gaya hidup, tidak hanya permulaan tapi juga proses dan hasil akhir. Dimana pembangunan berkelanjutan bersifat kompleks dan harus menerapkan system interdisipliner.
7.  Menurut Emil Salim, Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam, sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan manusia dalam pembangunan.
8.  Menurut Sofyan Effendi : Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang pemanfaatan sumber dayanya, arah invesinya, orientasi pengembangan teknologinya dan perubahan kelembagaannya dilakukan secara harmonis dan dengan amat meperhatikan potensi pada saat ini dan masa depan dalam pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara konsepsual, pembangunan diartikan sebagai transformasi progresif terhadap struktur sosial, ekonomi dan politik untuk meningkatkan kepastian masyarakat Indonesia dalam memenuhi kepentingannya pada saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kepentingan mereka.




   B. Tujuan Dari Penggunaan Arsitektur Berkelanjutan

1.    Environmental Sustainability (lingkungan berkelanjutan)
a. Ecosystem integrity/ekosistem yang berintegritas
b. Carrying capacity/daya dukung
c. Biodiversity/keanekaragam hayati
     Yaitu pembangunan yang mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama karena memungkinkan terjadinya keterpaduan antarekosistem, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti iklim planet, keberagaman hayati, dan perindustrian. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

2.  Social Sustainability (keberlanjutan social)
a. Cultural identity/identitas suatu budaya
b. Empowerment/pemberdayaan
c. Accessibility/aksesibilitas
d. Stability/stabilitas
e. Equity
     Yaitu pembangunan yang minimal mampu mempertahankan karakter dari keadaan sosial setempat. Namun, akan lebih baik lagi apabila pembangunan tersebut justru meningkatkan kualitas sosial yang telah ada. Setiap orang yang terlibat dalam pembangunan tersebut, baik sebagai subjek maupun objek, haruslah mendapatkan perlakuan yang adil. Hal ini diperlukan agar tercipta suatu stabilitas sosial sehingga terbentuk budaya yang kondusif.

3.  Economical Sustainability (keberlanjutan ekonomi)
a. Growth/pertumbuhan
b. Development/ pembangunan
c. Productivity/ produktivitas
d. Trickle-down
     Yaitu pembangunan yang relative rendah biaya inisiasi dan operasinya. Selain itu, dari segi ekonmomi bisa mendatangkan profit juga, selain menghadirkan benefit seperti yang telah disebutkan pada aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya. Pembangunan ini memiliki ciri produktif secara kuantitas dan kualitasnya, serta memberikan peluang kerja dan keuntungan lainnya untuk individu kelas menengah dan bawah.


   C. Penerapan arsitektur berkelanjutan diantaranya

Ø  Dalam efisiensi penggunaan energi:
1.   Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimal pada siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi listrik.
2.  Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara buatan (air conditioner).
3.  Menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara-cara inovatif lainnya.
4.  Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung dan mengolah air hujan untuk keperluan domestik.
5.  Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan iklim tropis.

Ø  Dalam efisiensi penggunaan lahan:
1.   Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus dijadikan bangunan, atau ditutupi dengan bangunan, karena dengan demikian lahan yang ada tidak memiliki cukup lahan hijau dan taman. Menggunakan lahan secara efisien, kompak dan terpadu.
2.  Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan berbagai inovasi, misalnya pembuatan atap diatas bangunan (taman atap), taman gantung (dengan menggantung pot-pot tanaman pada sekitar bangunan), pagar tanaman atau yang dapat diisi dengan tanaman, dinding dengan taman pada dinding ,dan sebagainya.
3.  Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudah menebang pohon-pohon, sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan bangunan.
4.  Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuai dengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan sebelumnya) dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang yang lebih besar.
5.  Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan, misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang diperlukan? Dimana letak lahan (dikota atau didesa) dan bagaimana konsekuensinya terhadap desain? Bagaimana bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruang-ruang? Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami yang dapat digunakan?

Ø  Dalam efisiensi penggunaan material :
1.   Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.
2.   Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama.
3.  Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material seperti kayu.

Ø  Dalam penggunaan teknologi dan material baru :
1.   Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain secara independen.
2.  Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.

Ø  Dalam manajemen limbah :
1.    Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water, grey water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota.
2.  Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistem dekomposisi limbah organik agar terurai secara alami dalam lahan, membuat benda-benda yang biasa menjadi limbah atau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau dapat dengan mudah terdekomposisi secara alami.


     v Dari penerapan-penerapan tersebut dapat disimpulkan bahwa, arsitektur berkelanjutan dapat dibagi kedalam tiga hal:
1.   Yang perlu diperhatikan adalah penggunaan energy, di dalam arsitektur berkelanjutan ini harus meminimalisir penggunaan energy. Salah satu contoh meminimalisirnya yaitu dengan memanfaatkan cahaya matahari.
2. Penghematan air bersih, yang paling ampuh yaitu dengan menghemat penggunaan air disegala kegiatan keseharian.
3. Penggunaan material alam sangat direkomendasikan untuk dipakai karena akan lebih bersahabat kepada penggunanya.dan material dari alam juga tidak banyak berdampak pada lingkungan, karena memang bahannya yang dari alam.






   D.  Contoh Penerapan Arsitektur Berkelanjutan

Rumah yang berlokasi di Culver City, Los Angeles County, California, Amerika Serikat berikut ini menggunakan konsep ini dirancang dengan baik dan tepat.
Rumah ini dirancang oleh Sander, menurut Sander rumah berikut ini bergaya kontemporer. Terlihat pada penggunaan material bangunan. Misalnya, salah satu bagian dari hunian ini memiliki struktur dari rangka baja daur ulang.
Selain itu, Sander juga merancang sistem grey water . Ia menerapkan proses daur ulang limbah air berupa grey water yang berasal dari air mesin cuci atau dapur. Air dari hasil daur ulang limbah grey water ini salah satunya bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Dengan mengolah kembali grey water yang dihasilkan, dapat menghemat penggunaan air tanah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.





    Dari segi estetika, rumah ini memiliki beberapa daya tarik. Salah satu sisi rumah memiliki jendela kecil dan memanjang yang disusun acak. Dengan penyusunan jendela yang seperti ini fasad rumah jadi tidak terlihat membosankan. Pada sisi rumah yang lain terdapat bidang kotak-kotak diaplikasikan pada fasad rumah. Agar tak tampak monoton, bidang kotak tersebut memiliki dua warna, yaitu putih dan kuning. Ada pula bidang kotak yang terbuat dari kaca transparan.








Selain itu di dalam rumah terasa lapang, karena salah satu ruang tersebut adalah ruang makan. Dengan bentuk plafon yang tinggi serta cahaya alami yang masuk dari bidang fasad berbentuk kotak membuat ruang ini terasa lapang sekaligus hangat. Di dekat ruang makan terdapat pintu dari kaca sehingga pemilik rumah dapat menikmati pemandangan ke arah taman












    v Refrensi