Senin, 09 Januari 2017

ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN / GREEN ARCHITECTURE

NAMA     : DEPI MUSTIKA SARI
KELAS    : 2TB03

NPM      : 21315703



   A. Pengertian Arsitektur Ramah Lingkungan

Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.
Green architecture mencakup keselarasan antara manusia danlingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain seperti waktu,lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai arsitektur yangberwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkunganglobal alami
Bangunan hijau (Green Building) dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami dengan:
         1.   Menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien
         2.  Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan
         3.  Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan





   B. Aspek Pedoman didalam Arsitektur Ramah Lingkungan
Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building 
      1.   Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
      2.  Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
      3.  Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
      4.  Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
      5.  Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
     6.  Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management /       BEM)





   C.  Penerapan aspek Green Building dari segi design bangunan

   1.   Bentuk dan Orientasi Bagunan
Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.

   2.  Shading & Reflektor
Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelfditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.

   3.  Sistem Penerangan
Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

   4.  Water Recycling System
Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.


Ada juga konsep pembangunan Green Building yang memiliki beberapa aspek utama green building antara lain :
   1.   Material
Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
   2.  Energi
Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
   3.  Air
Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
   4.  Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.


   D. Manfaat  Pembangunan Green Building 

       1.   Manfaat Lingkungan
Ø  Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
Ø  Memperbaiki kualitas udara
Ø  Memperbaiki kualitas air
Ø  Mereduksi limbah

      2.  Manfaat Ekonomi
Ø  Mereduksi biaya operasional
Ø  Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
Ø  Meningkatkan produktivitas penghuni
Ø  Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi

      3.  Manfaat Sosial
Ø  Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
Ø  Meningkatkan kualitas estetika
Ø  Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal



   E. Contoh Pengaplikasian Arsitektur Ramah Lingkungan

  Saya mengambil sebuah contoh “The  cyrstal island” yaitu sebuah gedung terbesar di dunia yang ramah lingkungan dari Moskow. Crystal Island, Menjadi Gedung Terbesar di Jagad Gedung yang menyerupai kubah gunung berapi yang mengerucut ke atas ini akan dibangun setinggi 1.500 kaki atau 458 meter dan luas lantai mencapai 26,9 juta kaki2 atau 2,5 juta m2. Karena luasnya, Crystal Island bisa menampung  sekitar 30 ribu orang. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai US$ 4 miliar dengan waktu penyelesaian lima tahun.

 Gedung Terbesar di Dunia yang Ramah Lingkungan Bagian dalamnya dibangun lebih dari 1 juta m2 untuk menjadikannya seolah-olah sebuah bangunan yang melayang dengan dilapisi oleh mega baja berbentuk segitiga. Bentuk terasering ini menciptakan serangkaian taman musim dingin, yang membentuk suatu lapisan kedua untuk bernapas dan penyangga bangunan utama, melindungi ruang interior dari cuaca ekstrem.
Gedung juga dilengkapi sebuah fasad internal dengan gaya museum untuk privasi penghuninya. Kelebihan lainnya, proyek kota mandiri ini akan memiliki manajemen energi hijau sebagai basisnya. Crystal Island akan menghasilkan energi karbon rendah, karena energi disupai dari listrik tenaga matahari (panel surya) dan turbin angin. Sedangkan bagian tengahnya dibuat atrium yang luas untuk mengatur suhu udara di dalamnya agar tetap nyaman selama cuaca ekstrim, seperti saat musim panas dan musim dingin di Rusia.
Perbandingan Crystal Island dengan Beberapa Gedung Tinggi Dunia Panel surya pada geometri yang dinamis di bingkai struktur bagian luar bangunan memungkinkan cahaya matahari menembus jauh ke dalam untuk memodifikasi panas lingkungan internal.  Panel surya akan tertutup di musim dingin untuk kehangatan ekstra dan dibuka di musim panas untuk memungkinkan ventilasi alami masuk. Pengelolaan energi adalah inti dari desain Crystal Island, dengan tambahan lahan terbarukan dan generasi energi karbon beremisi rendah.
Menurut Foster + Partners, bangunan tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas untuk seni dan budaya, pameran dan pertunjukkan yang dirancang dengan dinamis dan fasilitas publik bisa digunakan nyaman sepanjang hari. Lebih 3 ribu  kamar hotel dan 900 apartemen dengan layanan lengkap, kantor, dan toko juga disediakan. Penghuninya dapat bekerja dan tinggal di dalam kawasan tersebut, serta memiliki akses ke berbagai sudut bangunan sangat mudah dengan berjalan kaki, termasuk sekolah internasional untuk 500 siswa.
“Bangunan mixed use ini memberikan sebuah contoh bangunan dengan keseimbangan energi, sementara luasnya memperkuat aspek ekonomi dan kegiatan sosial penghuninya,” ungkap Foster + Partners, seperti dikutip ruanghati.com dari metaefficient.com. Bangunan anggun berbentuk spiral tersebut juga memberikan pemandangan langsung ke sebuah taman yang indah. Skema bangunan tampak berintegrasi dengan landscape taman bermain, yang menyediakan berbagai aktivitas sepanjang tahun, termasuk cross country dan ice skating ski di musim dingin. (Investor)







   v Refrensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar