NAMA : DEPI MUSTIKA SARI
KELAS : 2TB03
NPM : 21315703
A.
Pengertian Arsitektur Ramah Lingkungan
Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan
berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan
tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi,
perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi
desain bangunan klasik dalam hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan
kenyamanan.
Green architecture mencakup
keselarasan antara manusia danlingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung
juga dimensi lain seperti waktu,lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik
bangunan.Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai
arsitektur yangberwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang
konservasi lingkunganglobal alami
Bangunan hijau (Green Building) dirancang untuk mengurangi
dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami
dengan:
1.
Menggunakan energi, air, dan sumber
daya lain secara efisien
2.
Melindungi kesehatan penghuni dan
meningkatkan produktivitas karyawan
3. Mengurangi
limbah, polusi dan degradasi lingkungan
B.
Aspek Pedoman didalam Arsitektur Ramah Lingkungan
Ada 6 (enam) aspek yang menjadi
pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building
1. Tepat
Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
2. Efisiensi
dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
3. Konservasi
Air (Water Conservation / WAC)
4. Sumber
dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
5. Kualitas
Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
6. Manajemen
Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)
C. Penerapan
aspek Green Building dari segi design bangunan
1. Bentuk
dan Orientasi Bagunan
Gedung
Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis,
baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain
agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat
bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang
lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari
barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.
2. Shading
& Reflektor
Shading
light shelf bermanfaat mengurangi panas
yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien.
Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan
dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light
shelfditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia
di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak
akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.
3. Sistem
Penerangan
Sistem
penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang
dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu
dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor.
Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.
4. Water
Recycling System
Water
Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga
dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem
penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan
menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.
Ada juga konsep pembangunan Green
Building yang memiliki beberapa aspek utama green building antara
lain :
1. Material
Material
yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber
energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material
bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur
ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur
ulang.
2. Energi
Penerapan
panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu,
bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi,
terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar
mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan
kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga
harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta
teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.
3. Air
Penggunaan
air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan
mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram
toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran
rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan
toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
4. Kesehatan
Penggunaan
bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau
non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah
datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat
ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.
D. Manfaat
Pembangunan Green Building
1. Manfaat
Lingkungan
Ø Meningkatkan
dn melindungi keragaman ekosistem
Ø Memperbaiki
kualitas udara
Ø Memperbaiki
kualitas air
Ø Mereduksi
limbah
2. Manfaat
Ekonomi
Ø Mereduksi
biaya operasional
Ø Menciptakan
dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
Ø Meningkatkan
produktivitas penghuni
Ø Mengoptimalkan
kinerja daur hidup ekonomi
3. Manfaat
Sosial
Ø Meningkatkan
kesehatan dan kenyamanan penghuni
Ø Meningkatkan
kualitas estetika
Ø Mereduksi
masalah dengan infrastruktur lokal
E. Contoh Pengaplikasian Arsitektur Ramah
Lingkungan
Saya mengambil sebuah contoh “The
cyrstal island” yaitu
sebuah gedung terbesar di dunia yang ramah lingkungan dari Moskow. Crystal
Island, Menjadi Gedung Terbesar di Jagad Gedung yang menyerupai kubah gunung
berapi yang mengerucut ke atas ini akan dibangun setinggi 1.500 kaki atau 458
meter dan luas lantai mencapai 26,9 juta kaki2 atau 2,5 juta m2. Karena
luasnya, Crystal Island bisa menampung sekitar 30 ribu orang. Biaya
pembangunannya diperkirakan mencapai US$ 4 miliar dengan waktu penyelesaian
lima tahun.
Gedung Terbesar di Dunia yang Ramah Lingkungan
Bagian dalamnya dibangun lebih dari 1 juta m2 untuk menjadikannya seolah-olah
sebuah bangunan yang melayang dengan dilapisi oleh mega baja berbentuk
segitiga. Bentuk terasering ini menciptakan serangkaian taman musim dingin,
yang membentuk suatu lapisan kedua untuk bernapas dan penyangga bangunan utama,
melindungi ruang interior dari cuaca ekstrem.
Gedung juga dilengkapi sebuah
fasad internal dengan gaya museum untuk privasi penghuninya. Kelebihan lainnya,
proyek kota mandiri ini akan memiliki manajemen energi hijau sebagai basisnya.
Crystal Island akan menghasilkan energi karbon rendah, karena energi disupai dari listrik tenaga matahari
(panel surya) dan turbin angin. Sedangkan bagian tengahnya dibuat atrium
yang luas untuk mengatur suhu udara di dalamnya agar tetap nyaman selama cuaca
ekstrim, seperti saat musim panas dan musim dingin di Rusia.
Perbandingan Crystal Island
dengan Beberapa Gedung Tinggi Dunia
Panel surya pada geometri yang dinamis di bingkai struktur bagian luar bangunan
memungkinkan cahaya matahari menembus jauh ke dalam untuk memodifikasi panas
lingkungan internal. Panel surya akan tertutup di musim dingin untuk
kehangatan ekstra dan dibuka di musim panas untuk memungkinkan ventilasi alami
masuk. Pengelolaan energi adalah inti dari desain Crystal Island, dengan
tambahan lahan terbarukan dan generasi energi karbon beremisi rendah.
Menurut Foster + Partners,
bangunan tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas untuk seni dan budaya,
pameran dan pertunjukkan yang dirancang dengan dinamis dan fasilitas publik
bisa digunakan nyaman sepanjang hari. Lebih 3 ribu kamar hotel dan 900
apartemen dengan layanan lengkap, kantor, dan toko juga disediakan. Penghuninya
dapat bekerja dan tinggal di dalam kawasan tersebut, serta memiliki akses ke
berbagai sudut bangunan sangat mudah dengan berjalan kaki, termasuk sekolah
internasional untuk 500 siswa.
“Bangunan mixed use ini
memberikan sebuah contoh bangunan dengan keseimbangan energi, sementara luasnya
memperkuat aspek ekonomi dan kegiatan sosial penghuninya,” ungkap Foster +
Partners, seperti dikutip ruanghati.com dari metaefficient.com. Bangunan anggun
berbentuk spiral tersebut juga memberikan pemandangan langsung ke sebuah taman
yang indah. Skema bangunan tampak berintegrasi dengan landscape taman bermain,
yang menyediakan berbagai aktivitas sepanjang tahun, termasuk cross country dan
ice skating ski di musim dingin. (Investor)
v
Refrensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar